Kidung

Kidung adalah nyanyian yg bersifat lirik (yg melukiskan suatu perasaan), salah satu kidung yang terkenal adalah Kidungan Sunan Kalijaga
Menghadapi jaman edan yang begitu menyengsarakan sendi-sendi kehidupan rakyat, hidup serba tidak menentu, semuanya serba sulit menentukan sikap, serta tidak ada fundamen keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang benar dan kokoh, sebenarnya sudah diantisipasi oleh orang Jawa jauh hari sebelum hal itu terjadi. Orang-orang yang “ Waskita “ wong kang limpad ing budi (orang-orang yang mampu membaca tanda jaman )

 Salah satu alternatif dari sumbangan sastra Jawa menghadapi jaman edan ialah membaca “ Kidung Rumekso Ing Wengi “ (KRIW), yang konon karya Sunan Kalijaga sehabis sembahyang malam, kidung ini sudah terkenal di wilayah Nusantara dan sering di nyayikan di pedesaan pada pertunjukkan ketoprak, wayang kulit dll atau peronda di malam hari yang sunyi. Bait yang utama dari KRIW itu sangat dikenal karena berisi mantra tolak balak, sedangkan bait selanjutnya yang berjumlah delapan jarang dinyanyikan karena dianggap terlalu panjang.

Bunyi kidung bait pertama itu sebagai berikut :

Bahasa jawa:                                                                                                                            

Ana kidung rumeksa ing wengi

Teguh hayu huputa ing lara

Luputa bilahi kabeh

Jin setan datan purun

Paneluhan tan ana wani miwah panggawe ala

Gunaning wong luput

Geni atemah tirto

Maling adoh tan ana ngarah ing mami

Guna duduk pan sirna



 Terjemahan Bahasa Indonesianya :





Ada nyanyian yang menguasai malam

Kukuh selamat terbebas dari penyakit

Terbebas dari semua malapetaka

Jin setan jahatpun tidak berkenan

Guna-guna pun tidak ada yang berani

Juga perbuatan jahat ilmunya orang yang bersalah

Api sirna karena air

Pencuri pun jauh tak ada yang menuju padaku

Guna-guna sakti pun lenyap





Tidak ada komentar:

Posting Komentar